Rabu, 15 Januari 2014
maulid nabii
Maulid nabi
Maulid nabi atau peringatan kelahiran nabi Muhammad saw,
mungkin memanglah tidak dikenal dalam ajaran rasullullah dan para
sahabatnya,dengan kata lain tidak ada perintah dari rasullullah untuk
melaksanakan nya namun seperti yang lazim kita lihat di Indonesia acara seperti
ini tidaklah asing lagi bahkan menjadi suatu event tahunan yang dimayoritas
masih dipertahankan dan dilestarikan.
Banyak yang berpendapat ini adalah suatu bid’ah namun tak
sedikit pula yang mentolerir pelaksanaannya dengan berbagai pertimbangan dan
persyaratan didalamnya.
Tidaklah mengapa, hal biasa dalam berbeda pendapat, namun
manakala hal ini sudah keluar atau menjurus keluar dari ajaran islam barulah boleh kita memboikotnya .
Namun menginggat kemajuan zaman yang secara lambat laun
menggeser semuanya,gemerlap dunia menjadi prioritas,dan manakala agama sudah
dianggap sebagai label KTP saja,keraguan akan tuhan sudah berjenggel, pertemuan
hari akhir sudah mulai kabur, kejahiliaan sudah menjamur, kebodohan berkibar,
kezaliman merajalela, kemaksiatan dianggap biasa, maka tak ada salahnya kita untuk
menyelenggarakan suatu event yang kembali menginggatkan kita bahwa tujuan UTAMA
allah menciptakan kita( manusia) ini adalah BERIBADAH kepada-Nya (menjadi
khalifah-Nya).
Hanya beribadah kepada-Nya. Kata beribadah disini bukanlah
sekerdar ritual rutin, misalnya sholat,puasa,zakat,haji melainkan juga semua perintah dan larangan
yang tertera dalam al-qu’an dan al-hadist (perkataan dan kehidupan real
rasullulah) misalnya larangan berbohong,mencuri, membunuh, berpoya poya,berzina,kikir, tamak dll.
Jadi tujan hidup itu bukan untuk bertahan hidup tapi untuk
beribadah( melaksanakan yang allah perintahkan). Bukan untuk mencari uang sebanyak banyaknya
lalu menjadi kaya raya sehingga dapat membeli apa saja, pergi kemana saja, dan
makan apa saja. No isn’t it… kita diwajibkan
mencari dunia hanya untuk penunjang(pelengkap) kita beribadah kepada-Nya.
Acara mauled nabi memang tidak diajarkan oleh rasullulah,
karena memang beliau tidak mengenal peringatan
ulang tahun pada saat itu. Tidak pula dilakukan oleh para sahabat karena selain
merekapun tidak mengenal hal itu,juga karena rasa kehadiran rasullullah saw
yang masih sangat terasa pada diri mereka, tidak pula dilakukan oleh para orang
orang arab karena memang selain asingnya istilah peringatan ulang tahun bagi
mereka juga karena masih kentalnya kehidupan yang islami dinegara mereka.
Sekarang bagaimana di Indonesia, yang negaranya tidak pernah diinjak oleh
rasullullah, yang orang orangnya juga tidak pernah melihat rasullullah,jangankan
rasullullah, para sahabat saja tidak pernah. Wajar saja jikalau rasa itu tidak
sekuat yang mereka rasakan. Dan saya
rasa tidaklah mengapa jikalau event seperti ini diselenggarakan untuk
menumbuhkan dan menyuburkan kembali kecintaan
kita kepada sosok hidup ± 14 abad lampau yang begitu mencintai
kita umatnya.
Ditambah lagi kegalauan kita yang berda diindonesia, yang
mana Negara mayoritas islam tetapi tidak menerapkan hukum allah sehingga
terbentuklah Negara Indonesia yang begini adanya,,, Korupsi merajalela, pemerintah yang zalim,
masyarakyat yang krisis ahlak, gaya hidup yang kejahiliahan dan masih sangat
sangat sangat banyak lagi, rasanya takkan habis kata untuk mengungkkapkan
kesemrautan Negara ini.
Saya termasuk golongan yang mengtolerir pelaksanaannya
dengan berbagai pertimbagan dan juga persyaratan yang wajib dijaga dalam
pelaksanaannya misalnya : tidak bercampuraduk antara perempuan dan laki-laki,
menutup aurat, tidak menghibah,dll.
Hari ini tepat tanggal 14 january
2014 atau 12 raby’al-awal 1435 H, disela
waktu ujian akhir semester, alhamdulillah kampus kami masih dapat
menyelenggarakan event maulid nabi saw.
Bukan ingin melakukan suatu kebid’ahan namun murni hanya
untuk menambah kecintaan para generasi muda kita kepada nabi Muhammad saw,
mengingat mulai terkikisnya hal ini dari diri para generasi
muda islam di Indonesia, khususnya dikampus saya.
Sesak rasanya, ketika melihat partisipasi para mahasiswa
yang sangat minim akan event yang luar biasa ini. Inilah faktanya, bagaimana kebanyakan
dari kita (yang merupakan para generasi muda islam) mengartikan event keagamaan
seperti ini adalah suatu yang tidak penting dan acuh tak acuh. Bukan
termasuk golongan pertama yang
membi’ahkan juga bukan golongan kedua melainkan memang karena kebanyakan dari
kita ini memang hanya bertopeng islam. Wajar saja jikalau merasa hal seperti
ini tidak penting, padahal ya rabbi,, cinta rasullullah terhadap kita umatnya
itu sangat luar biasa besarnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa rasullulah saw pada detik
detik akhir hidup-nya, ia tidak menyebut nama ibunya, tidak ayahnya, tidak juga istri-istrinya, tidak
juga sahabat-sahabat nya, tidak juga Fatimah anak satu-satunya yang sangat ia
sayangi tapi beliau menyebut umati…umati…umati…(umatku…umatku…umatku…),
bayangkan kita yang dilahirkan sekarng tapi rasullullah telah menyebut menyebut
kita didetik-detik kematiannya. Subhanaallah…
Beliaupun belum pergi sebelum mendapat jaminan atas kita
umatnya , masyaalah..
Jaminan apa itu ??? jaminan akan surga dari allah terhadap
umatnya yang tidak menduakan allah swt, sekalipun keluar menuju syurga dengan
merangkak sebagaimana diriwayatkan oleh
Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, aku benar-benar tahu penghuni neraka yang
keluar terakhir dari sana dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalamnya,
yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak..” (Shahih Muslim
No.272)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Setiap nabi memiliki doa yang selalu diucapkan.
Aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. (Shahih
Muslim No.293) Allahumaa solli’alamuhammad,wa’ala Muhammad.
NOW, kalau nabi kita Muhammad saw begitu dalam cintanya
kepada kita umatnya, lalu bagaimana dengan kita ??? masyaallah.. untuk datang
diam mendengarkan tentang riwayat hidup beliau, tentang perjuangan beliau,
tentang sifat sifat mulia beliau saja kitaa tidak mau lalu bagaimana dengan
menghidupkan sunah sunah beliau sudah barang tentu sangat jauh.
Pengisi materi kali ini adalah ust.Sigit sugiarto, seorang
ustad juga seorang psikolog (bimbingan konseling), subhanaullah… gaya bahasanya
yang tegas, lugas , dan jelas sangat menarik..
Judul materinya adalah menitih cinta rasululah”
Hal yang paling saya ingat dari sekian banyak inti materinya
tadi adalah:
·
Rasullulah saw mencintai segala sesuatu karena allah swt. Apapun yang
allah sukai,cintai maka ia akan turut mencintainya begitupun sebaliknya,
apapaun yang allah benci, yang allah tak sukai maka beliaupun akan melakukan
hal yang sama.
·
Rasullullah juga tidak pacaran.
Layaknya seorang psikolok, agaknya beliau memang mengerti
bahan materi yang akan mengundang ketertarikan para audiensnya, mungkin masih
banyak lagi materi yang ustad sigit ingin sampaikan namun terhenti hanya
sebatas point ini karena keterbatasan waktu.
Rasullullah memang tidak pacaran, jangankan pacaran
rasullullah saja melarang kita umatnya untuk berdua-duan dengan nonmahram,
bercampuraduknya antara wanita dan lakilaki, apalagi berpacaran bahkan sampai
berzina. But what happen??bagaimana dengan umatnya sekarang , khususnya di
Indonesia???
Rasullah melarang hal tsb Bukan tanpa alasan, karena memang
pacaran atau berkencan atau apapun istilahnya tsb hanya akan menambah dosa
diatas tumpukan dosa.
Pacaran merupakan gerbang perzinahan dan tak sedikit pula
menjadi jalan menuju pembuhan(aborsi), pergaulan bebas, pelacuran dll,
nu’udzubilah.
Nabi sangat memuliakan wanita, haknya menyuruh para lelaki
sejati untuk menikahi wanita jikalau sudah sanggup namun bila belum sanggup
maka berpuasalah. Bukan berpacaranlah.
Hanya para lelaki pengecut alias pecundanglah yang maunya pacaran dan
juga hanya wanita bodoh yang mau pacaran
karena megapa ??? karena semua kerugian 100% hanya untuk wanita.
Listen to me girls,get up..get up.. 100 % kita yang rugi…
jangan menjadi orang yang bodoh karena hanya orang yang bodoh saja yang mau
tetap mau melakukan meskipun ia sudah tahu hal tersebut akan merugikannya.
Hal yang luar biasa anehnya, meskipun kebanyakan para wanita
tahu jikalau pacaran hanya akan merugikan diri mereka namun tak sedikit yang
masih tetap berpacaran … dengan alasan
klasik yaitu saling mengenal satu sama lain, mencari kecocokan, atau selektif
dalam memilih calon pendamping hidup daan masih bayak lagi alasan alasan lain
yang tak masuk akal.
Bahkan terkadang karena dilarang pacaran, akhirnya
backstreet. Jalan nya diam diam biar gak ketahuan orang tua??? Pengen sekali jadi
RUGI?? wajar saja bila mendapat sebutan mahluk yang bodoh.
Bahkan yang takkalah lebih luar biasa anehnya lagi ,yaitu orang tuapun mengizinkan anaknya pacaran…
astagfirllah… ampun… L ada apa dengan kehidupan kita ini, norma hidup mana yang kita anut ini
???
Heran saya, kok bisa ya,, anak perempuannya diizinkan
pacaran??? Dengan dalih tak mengapa anaknya pacaran daripada backstreet.(kunoo)
Hello???
Kalau kita orang tua, anak kita pacaran tanpa sepengetahuan
kita, dan kita telah melarang maka tak ada dosa bagi kita namun jika kita yang
mengizinkannya pacaran apalagi sampai merekomendasikan atau menganjurkankan
maka dosanya bisa double, triple dan seterusnya. Dengan entengnya ia berkata
“,kalau kamu punya pacar, bawa kerumah,
kenalkan sama papa, biar papa lihat dulu orangnya??? “ (hezzcckk…) dasar
gila :O . ada pula aturan kalau hanya boleh jalan kalau malam minggu biar tidak
menggangu sekolah… wajar saja jika orang tua seperti ini mendapat sumbangan
dosa dari perbuatan pacaran anak anak nya,apalagi jikalau anak anaknya sampa imelakukan
zina. Na’udzubullahi min dzalik.
Harus juga kita mendapat dosa besar dari suatu yang tidak
kita lakukan secara lansung..???
Bersambung ….
Jumat, 10 Januari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)