Laman

Rabu, 15 Januari 2014

foto kartun sabar


la tahzan saudaraku....


3 langkah menggapai kesuksesan, tips by ustad yusuf mansur...



maulid nabii

Maulid nabi

             Maulid nabi atau peringatan kelahiran nabi Muhammad saw, mungkin memanglah tidak dikenal dalam ajaran rasullullah dan para sahabatnya,dengan kata lain tidak ada perintah dari rasullullah untuk melaksanakan nya namun seperti yang lazim kita lihat di Indonesia acara seperti ini tidaklah asing lagi bahkan menjadi suatu event tahunan yang dimayoritas masih dipertahankan dan dilestarikan.
Banyak yang berpendapat ini adalah suatu bid’ah namun tak sedikit pula yang mentolerir pelaksanaannya dengan berbagai pertimbangan dan persyaratan didalamnya.
Tidaklah mengapa, hal biasa dalam berbeda pendapat, namun manakala hal ini sudah keluar atau menjurus keluar dari ajaran islam  barulah boleh kita memboikotnya .
Namun menginggat kemajuan zaman yang secara lambat laun menggeser semuanya,gemerlap dunia menjadi prioritas,dan manakala agama sudah dianggap sebagai label KTP saja,keraguan akan tuhan sudah berjenggel, pertemuan hari akhir sudah mulai kabur, kejahiliaan sudah menjamur, kebodohan berkibar, kezaliman merajalela, kemaksiatan dianggap biasa,   maka tak ada salahnya kita untuk menyelenggarakan suatu event yang kembali menginggatkan kita bahwa tujuan UTAMA  allah menciptakan kita( manusia) ini  adalah BERIBADAH kepada-Nya (menjadi khalifah-Nya).
Hanya beribadah kepada-Nya. Kata beribadah disini bukanlah sekerdar ritual rutin, misalnya sholat,puasa,zakat,haji  melainkan juga semua perintah dan larangan yang tertera dalam al-qu’an dan al-hadist (perkataan dan kehidupan real rasullulah) misalnya larangan berbohong,mencuri, membunuh,  berpoya poya,berzina,kikir, tamak dll.
Jadi tujan hidup itu bukan untuk bertahan hidup tapi untuk beribadah( melaksanakan yang allah perintahkan).  Bukan untuk mencari uang sebanyak banyaknya lalu menjadi kaya raya sehingga dapat membeli apa saja, pergi kemana saja, dan makan apa saja. No isn’t it…  kita diwajibkan mencari dunia hanya untuk penunjang(pelengkap) kita beribadah kepada-Nya.
Acara mauled nabi memang tidak diajarkan oleh rasullulah, karena memang beliau tidak mengenal  peringatan ulang tahun pada saat itu. Tidak pula dilakukan oleh para sahabat karena selain merekapun tidak mengenal hal itu,juga karena rasa kehadiran rasullullah saw yang masih sangat terasa pada diri mereka, tidak pula dilakukan oleh para orang orang arab karena memang selain asingnya istilah peringatan ulang tahun bagi mereka juga karena masih kentalnya kehidupan yang islami dinegara mereka. Sekarang bagaimana di Indonesia, yang negaranya tidak pernah diinjak oleh rasullullah, yang orang orangnya juga tidak pernah melihat rasullullah,jangankan rasullullah, para sahabat saja tidak pernah. Wajar saja jikalau rasa itu tidak sekuat yang mereka rasakan.  Dan saya rasa tidaklah mengapa jikalau event seperti ini diselenggarakan untuk menumbuhkan dan menyuburkan kembali kecintaan  kita kepada sosok hidup ± 14 abad lampau yang begitu mencintai kita umatnya.
Ditambah lagi kegalauan kita yang berda diindonesia, yang mana Negara mayoritas islam tetapi tidak menerapkan hukum allah sehingga terbentuklah Negara Indonesia yang begini adanya,,,  Korupsi merajalela, pemerintah yang zalim, masyarakyat yang krisis ahlak, gaya hidup yang kejahiliahan dan masih sangat sangat sangat banyak lagi, rasanya takkan habis kata untuk mengungkkapkan kesemrautan Negara ini.
Saya termasuk golongan yang mengtolerir pelaksanaannya dengan berbagai pertimbagan dan juga persyaratan yang wajib dijaga dalam pelaksanaannya misalnya : tidak bercampuraduk antara perempuan dan laki-laki, menutup aurat, tidak menghibah,dll.
Hari ini tepat tanggal 14 january 2014  atau 12 raby’al-awal 1435 H, disela waktu ujian akhir semester, alhamdulillah kampus kami masih dapat menyelenggarakan event maulid nabi saw.
Bukan ingin melakukan suatu kebid’ahan namun murni hanya untuk menambah kecintaan para generasi muda kita kepada nabi Muhammad saw, mengingat  mulai  terkikisnya hal ini dari diri para generasi muda islam di Indonesia, khususnya dikampus saya.
Sesak rasanya, ketika melihat partisipasi para mahasiswa yang sangat minim akan event yang luar biasa ini. Inilah faktanya, bagaimana kebanyakan dari kita (yang merupakan para generasi muda islam) mengartikan event keagamaan seperti ini adalah suatu yang tidak penting dan acuh tak acuh. Bukan termasuk  golongan pertama yang membi’ahkan juga bukan golongan kedua melainkan memang karena kebanyakan dari kita ini memang hanya bertopeng islam. Wajar saja jikalau merasa hal seperti ini tidak penting, padahal ya rabbi,, cinta rasullullah terhadap kita umatnya itu sangat luar biasa besarnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa rasullulah saw pada detik detik akhir hidup-nya, ia tidak menyebut nama ibunya, tidak  ayahnya, tidak juga istri-istrinya, tidak juga sahabat-sahabat nya, tidak juga Fatimah anak satu-satunya yang sangat ia sayangi tapi beliau menyebut umati…umati…umati…(umatku…umatku…umatku…), bayangkan kita yang dilahirkan sekarng tapi rasullullah telah menyebut menyebut kita didetik-detik kematiannya. Subhanaallah…
Beliaupun belum pergi sebelum mendapat jaminan atas kita umatnya , masyaalah..
Jaminan apa itu ??? jaminan akan surga dari allah terhadap umatnya yang tidak menduakan allah swt, sekalipun keluar menuju syurga dengan merangkak sebagaimana diriwayatkan oleh  Abdullah bin Masud ra., ia berkata: 
Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, aku benar-benar tahu penghuni neraka yang keluar terakhir dari sana dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalamnya, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak..” (Shahih Muslim No.272)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Setiap nabi memiliki doa yang selalu diucapkan. Aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.293) Allahumaa solli’alamuhammad,wa’ala Muhammad.

NOW, kalau nabi kita Muhammad saw begitu dalam cintanya kepada kita umatnya, lalu bagaimana dengan kita ??? masyaallah.. untuk datang diam mendengarkan tentang riwayat hidup beliau, tentang perjuangan beliau, tentang sifat sifat mulia beliau saja kitaa tidak mau lalu bagaimana dengan menghidupkan sunah sunah beliau sudah barang tentu sangat jauh.
Pengisi materi kali ini adalah ust.Sigit sugiarto, seorang ustad juga seorang psikolog (bimbingan konseling), subhanaullah… gaya bahasanya yang tegas, lugas , dan jelas sangat menarik..
Judul materinya adalah menitih cinta rasululah”
Hal yang paling saya ingat dari sekian banyak inti materinya tadi adalah:
·         Rasullulah saw mencintai  segala sesuatu karena allah swt. Apapun yang allah sukai,cintai maka ia akan turut mencintainya begitupun sebaliknya, apapaun yang allah benci, yang allah tak sukai maka beliaupun akan melakukan hal yang sama.
·         Rasullullah juga tidak pacaran.

Layaknya seorang psikolok, agaknya beliau memang mengerti bahan materi yang akan mengundang ketertarikan para audiensnya, mungkin masih banyak lagi materi yang ustad sigit ingin sampaikan namun terhenti hanya sebatas point ini karena keterbatasan waktu.
Rasullullah memang tidak pacaran, jangankan pacaran rasullullah saja melarang kita umatnya untuk berdua-duan dengan nonmahram, bercampuraduknya antara wanita dan lakilaki, apalagi berpacaran bahkan sampai berzina. But what happen??bagaimana dengan umatnya sekarang , khususnya di Indonesia???
Rasullah melarang hal tsb Bukan tanpa alasan, karena memang pacaran atau berkencan atau apapun istilahnya tsb hanya akan menambah dosa diatas tumpukan dosa.
Pacaran merupakan gerbang perzinahan dan tak sedikit pula menjadi jalan menuju pembuhan(aborsi), pergaulan bebas, pelacuran dll, nu’udzubilah.
Nabi sangat memuliakan wanita, haknya menyuruh para lelaki sejati untuk menikahi wanita jikalau sudah sanggup namun bila belum sanggup maka berpuasalah. Bukan berpacaranlah.  Hanya para lelaki pengecut alias pecundanglah yang maunya pacaran dan juga hanya wanita bodoh  yang mau pacaran karena megapa ??? karena semua kerugian 100% hanya untuk wanita.
Listen to me girls,get up..get up.. 100 % kita yang rugi… jangan menjadi orang yang bodoh karena hanya orang yang bodoh saja yang mau tetap mau melakukan meskipun ia sudah tahu hal tersebut akan merugikannya.
Hal yang luar biasa anehnya, meskipun kebanyakan para wanita tahu jikalau pacaran hanya akan merugikan diri mereka namun tak sedikit yang masih  tetap berpacaran … dengan alasan klasik yaitu saling mengenal satu sama lain, mencari kecocokan, atau selektif dalam memilih calon pendamping hidup daan masih bayak lagi alasan alasan lain yang tak masuk akal.
Bahkan terkadang karena dilarang pacaran, akhirnya backstreet. Jalan nya diam diam biar gak ketahuan orang tua??? Pengen sekali jadi RUGI?? wajar saja bila mendapat sebutan mahluk yang bodoh.
Bahkan yang takkalah  lebih luar biasa anehnya lagi ,yaitu  orang tuapun mengizinkan anaknya pacaran… astagfirllah… ampun… L  ada apa dengan kehidupan  kita ini, norma hidup mana yang kita anut ini ???
Heran saya, kok bisa ya,, anak perempuannya diizinkan pacaran??? Dengan dalih tak mengapa anaknya pacaran daripada backstreet.(kunoo)

Hello???
Kalau kita orang tua, anak kita pacaran tanpa sepengetahuan kita, dan kita telah melarang maka tak ada dosa bagi kita namun jika kita yang mengizinkannya pacaran apalagi sampai merekomendasikan atau menganjurkankan maka dosanya bisa double, triple dan seterusnya. Dengan entengnya ia berkata “,kalau kamu punya pacar, bawa kerumah,  kenalkan sama papa, biar papa lihat dulu orangnya??? “ (hezzcckk…) dasar gila :O . ada pula aturan kalau hanya boleh jalan kalau malam minggu biar tidak menggangu sekolah… wajar saja jika orang tua seperti ini mendapat sumbangan dosa dari perbuatan pacaran anak anak nya,apalagi jikalau anak anaknya sampa imelakukan zina. Na’udzubullahi min dzalik.

Harus juga kita mendapat dosa besar dari suatu yang tidak kita lakukan secara lansung..???



Bersambung ….